
Kesalehan dalam Islam: Proses Perbaikan Diri yang Berkesinambungan
opini oleh: topik_rohim12
Dalam kehidupan sehari-hari, kata "soleh" seringkali diartikan sebagai seseorang yang taat dalam beribadah, berakhlak baik, dan jarang melakukan kesalahan. Namun, jika kita merenung lebih dalam, kesalehan tidak hanya mencakup kepatuhan terhadap ajaran agama, tetapi juga perjalanan panjang dalam memperbaiki diri.
Kesalehan Bukan tentang Kesempurnaan
Islam mengakui bahwa manusia adalah makhluk yang tidak sempurna dan selalu berpotensi untuk melakukan kesalahan. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, "Setiap anak Adam adalah pendosa, dan sebaik-baik pendosa adalah yang bertobat." (HR. Tirmidzi). Dari sini, kita dapat memahami bahwa kesalahan adalah bagian dari fitrah manusia. Yang lebih penting dari itu adalah bagaimana kita merespons kesalahan tersebut.
Orang yang soleh, dalam perspektif ini, bukanlah orang yang tidak pernah berbuat salah, melainkan seseorang yang ketika melakukan kesalahan, segera menyadari kesalahannya, bertaubat, dan berusaha memperbaiki diri. Proses inilah yang sebenarnya menjadi inti dari kesalehan.
Proses Perbaikan Diri yang Berkesinambungan
Kesalehan adalah perjalanan yang berkesinambungan. Setiap kali kita melakukan introspeksi dan menyadari bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki, kita sedang berada dalam proses menjadi lebih soleh. Proses ini tidak selalu mudah. Terkadang, seseorang harus berjuang melawan hawa nafsu, menghadapi rasa malu, atau mengatasi ketakutan untuk berubah. Namun, dalam Islam, usaha ini sangat dihargai.
Allah dalam Al-Qur'an berfirman, "Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami." (QS. Al-Ankabut: 69). Ini menunjukkan bahwa Allah selalu mendukung hamba-Nya yang berusaha memperbaiki diri dan menunjukkan jalan menuju kesalehan.
Kesalehan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Di era modern ini, tantangan dalam mempertahankan kesalehan semakin besar. Godaan duniawi, tekanan sosial, dan kesibukan sehari-hari sering kali membuat seseorang terjebak dalam pola hidup yang jauh dari nilai-nilai Islam. Namun, kesalehan tidak harus dilihat sebagai sesuatu yang besar atau sulit dijangkau. Kesalehan bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti bersikap jujur, menepati janji, berbuat baik kepada sesama, dan menghindari perbuatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Lebih dari itu, kesalehan adalah tentang kesadaran bahwa kita selalu berada dalam proses belajar dan berkembang. Kita mungkin tidak selalu mampu menjalankan semua perintah agama secara sempurna, tetapi upaya untuk terus memperbaiki diri adalah inti dari kesalehan itu sendiri.
Kesimpulan
Kesalehan dalam Islam bukanlah tentang menjadi sempurna tanpa cela. Sebaliknya, kesalehan adalah perjalanan spiritual dan moral di mana seseorang terus berusaha memperbaiki diri setelah menyadari kesalahan. Islam mengajarkan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, tetapi Allah sangat menghargai mereka yang dengan ikhlas berusaha untuk menjadi lebih baik. Oleh karena itu, kesalehan adalah sebuah proses yang berkesinambungan, di mana setiap langkah kecil menuju perbaikan diri adalah bagian dari upaya untuk mencapai keridhaan Allah.
ikuti media sosial pesantren katulistiwa yang lain ༼ つ ◕_◕ ༽つ
https://lynk.id/pesantren.katulistiwa
Komentari Tulisan Ini
Pimpinan Pesantren Katulistiwa

Muhamad Ali. S.H.I., M.H.I.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ فَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى…